Ungkapan tentang Memuliakan Wanita Ini Hadits atau Bukan? Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Assalamualaikum Ustadz, apa makna kalimat: ‘Ma akrama an-nisa’ illa karim, wa la ahanahunna illa laim’?
Apakah itu hadits atau bukan? Mohon penjelasannya. Terima kasih.
Jawaban
Makna kalimat itu: ‘Tidaklah seseorang memuliakan wanita kecuali dia orang bijak dan tidaklah seseorang mendeskreditkan wanita kecuali dia orang picik.’
Ungkapan itu tercantum dalam buku Tarikh karya Ibnu Asakir (4/282), Ali Husaini dalam Fawaid Muntakhbah(18/256), Abu Mansur dalam Arbain fi Manaqib Umahat Mukminin: 39.
Dalam sanadnya (mata rantai perawi) terdapat perawi yang bernama Ibrahim al-Aslami. Dia dinilai pendusta, demikian pernyataan ulama Yahya al-Qatthan, Ibnu Ma’in dan Ibnu Madini.
Itulah sebabnya, ulama menilainya hadits palsu, sedemikian pula yang dinilai oleh penyusunnya sendiri. Maka dalam kajian hadits, betapa banyaknya Nabi SAW memuliakan wanita yang layak dimuliakan dan menghinakan wanita yang layak dihinakan. Terhadap wanita yang bekerja asusiala, maka bukan pada tempatnya jika mereka dimuliakan. Untuk itu beretikalah yang layak Anda dipuji dan dibanggakan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni