
Bacaan untuk Shalat Dhuha, Tahajud, dan Witir; Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Assalammualaikum Ustadz, saya ingin menekuni shalat Dhuha dan shalat Tahajud. Yang jadi masalah saya:
- Kalau shalat Dhuha yang dibaca Surat asy-Syamsi dan adh-Dhuha. Jikalau tidak hafal, bisa baca surat al-Kafirun dan al-Ikhlas. Apakah benar begitu?
- Terus setelah shalat Dhuha, apakah juga memakai shalat Witir?
- Untuk shalat Tahajud, yang dibaca surat apa dan berapa rakaat? Untuk shalat witir, surat apa yang dibaca?
Terima kasih.
Jawaban
Dalam shalat Dhuha, Anda bebas membaca surat apapun, tidak ada ketentuan surat ini dan itu yang harus dibaca. Ulama sepakat, yang diwajibkan hanya surat al-Fatihah, tambahannya adalah sunah. Dan shalat Dhuha tidak diakhiri dengan shalat Witir. Karena shalat witir itu hanya disyariatkan untuk penutup shalat malam.
Demikian pula dalam shalat Tahajud dan shalat Witir. Nabi baik di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan tidak lebih dari 11 rakaat. Begitulah penjelasan dari Aisyah dan para sahabat lainnya, walaupun tidak dinafikan jika orang ingin lebih dari itu, karena perbedaan pandangan apakah hadits itu sebagai batas atau bukan.
Dan dalam shalat Witir pun Anda bebas membaca suratnya, walaupun ditemukan Nabi SAW dalam shalat Witir rakaat pertama membaca Surat al-A’la, rakaat kedua membaca Surat al-Kafirun dan rakaat ketiga membaca Surat al-Ikhlas, namun itu bukan keharusan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni