Menikah 27 Tahun, Istri Berubah setelah Masuk Grup WA Alumni; Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Ustadz, sudah 27 tahun saya menjalani bahtera rumah tangga. Beberapa bulan terakhir ini mulai ada gejolak rumah tangga. Semenjak istri saya berteman di grup WA (WhatsApp) alumni SMP-nya.
Istri saya selalu menuntut kebebasan. Alasannya sudah 32 tahun tidak ketemu teman SMP-nya, hingga suatu ketika pergi bersama temen SMP-nya takziah, tiga lelaki dan dua perempuan termasuk istri saya.
Tetapi sehabis takziah tidak pamit kami kalau pergi ke Purwosari makan-makan durian bersama teman-temannya. Baru sorenya telepon kami kalau masih di Purwosari beli durian. Saya tanya kenapa tidak pamit dulu kalau ke Purwosari sedangkan anaknya sudah waktunya minta dijemput di sekolahan.
Alasannya kalau pamit tidak direstui dan yang bikin saya jengkel istri saya bilang ‘untuk apa ngurusi saya’. Astagfirullah, dari kejadian itu kami sering cekcok Ustadz. Sekarang ini istri saya protes kalau dulu pernah rujuk tidak sah.
Kami memang pernah rujuk sekitar 10 tahun yang lalu. Walinya juga bapaknya disaksikan jamaah yasin dan tahlil. Memang dulu juga sering cekcok masalah kesulitan ekonomi. Terus disarankan sama kakak saya untuk rujuk.
Yang jadi pertanyaan kami, kenapa kejadian beberapa tahun yang lalu selalu diungkit untuk mencari kesalahan saya, padahal saya sudah berjanji dan mewanti-wanti pada diri saya tidak akan mengulangi perbuatan buruk pada istri saya, akan tetapi keninsayafan saya dimanfaatkan istri saya untuk membalasnya. Istri saya sering berkata kasar dan tidak mau dituturi, apalagi semenjak ikut grup WA alumni SMP-nya.
Ustadaz, kami dikaruniai tiga putra. Yang pertama usia 26 tahun. Yang kedua berusia 20 tahun, dan yang ketiga 15 tahun. Tolong minta solusinya. Kenapa istri saya menganggap rujuk beberapa tahun yang lalu mengapa tidak sah. Alasannya lebih dari tiga kali mengusir keluar rumah, padahal saya tidak mengakuinya.
Jawaban
Tentang status Anda merujuk itu sudah sangat sah, apalagi ada kesaksian seperti itu. Ternyata akhirnya istri Anda merasa terusir tiga kali, lepas Anda tidak mengakuinya. Ini yang menjadi akar masalahnya. Boleh jadi sikapnya sekarang merupakan akumulasi dari ketidakcocokan. Akhirnya lewat medsos, ketemu pacar lama, ketemu teman akrabnya, diajak makan durian lagi yang mungkin selama ini Anda sendiri tidak pernah membelikannya, wassalam.
Sungguh hebat tipu daya setan, dan waktunya sangat tepat. Maka ketika datang sambutlah dengan gembira seakan tidak ada masalah. Akuilah Anda belum mampu membahagiakan istri dengan sempurna. Kalimat-kalimat seperti itu akan diterima wanita dengan perasaannya. Kalau perlu sindir dia dengan kata yang santun. Semoga dapat pengganti yang lebih mulia. Kemudian perlakukan dia sebagai wanita yang harus dihargai, dipuji. Sungguh sikap seperti ini bukan perbuatan hina di hadapan istri sendiri.
Jangan lupa berdoa, ya Allah jadikan hatinya tetap cenderung mencintai aku, sebagaimana aku sangat mencintai dia. Kami pun ikut mendoakan. Semoga tercurah kesejahteraan dan kebahagiaan untuk Anda sekeluarga. Amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni