Masuk Surga karena Rahmat Allah, Lalu untuk Apa Beramal? Oleh Ivana Kusuma, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Tarjihpwmu.co – Dalam hadits dikatakan bahwa orang masuk surga bukan karena amalnya tetapi karena rahmat Allah. Jika memang demikian, untuk apa kita harus beramal?
Jawaban
Allah berfirman:
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan” (az-Zukhruf: 72).
Rasulullah ﷺ bersabda: “Amal seseorang tidak akan memasukkannya ke surga”. Mereka bertanya: “Termasuk engkau wahai Rasulullah?”, beliau menjawab: “Aku pun tidak, tetapi Allah memberiku keutamaan dan rahmat” (HR Bukhari dan Muslim).
Ayat ke-72 dari Surat az-Zukhruf menunjukkan bahwa seseorang masuk surga karena amalnya, sedangkan hadits mengatakan bahwa orang masuk surga bukan karena amalnya tetapi karena rahmat Allah.
Ayat dan hadits di atas terlihat bertentangan, padahal tidak. Keduanya dapat didudukkan (dijamak) dengan mengatakan bahwa amal seseorang membuatnya layak mendapat rahmat Allah di Akhirat, kemudian dia masuk surga dengan rahmat Allah tersebut.
Selain itu, seluruh ulama sepakat bahwa anaknya orang Islam yang mati sebelum balig akan masuk surga, walaupun mati saat bayi (baca: belum punya amal apapun). Imam Ibnu Qudamah menambahkan: Jika salah satu dari orang tuanya bukan orang Islam, maka si anak dihitung sebagai anaknya orang Islam.
Itu karena sebab masuk surga adalah rahmat Allah. Amal baik adalah syarat bagi orang yang sudah balig agar mendapat rahmat Allah, lalu masuk surga.
Referensi:
- Al Mughni karya Imam Ibnu Qudamah al Maqdisi -cet. Maktabah al Qahirah- XI/18
- Rudûd ‘Ulamâ` al Muslimîn ‘ala Syubuhât al Mulḥidîn wa al Mustasyriqîn karya Syaikh Muhammad Yasin hal. 427
- Tafsîr al Qur`ân al ‘Azhîm karya Imam Ibnu Katsir -cet. Dar Ibn al Jawzi- V/58.
Editor Mohammad Nurfatoni