Sering Cekcok dengan Ibu; Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Saya sudah menikah dan sekarang tinggal bersama orang tua saya. Orang tua saya terutama ibu, orangnya agak keras dan terkadang kurang kontrol saat berbicara sehingga suka menyakiti hati, terutama sikapnya terhadap saya.
Apapun yang saya lakukan meskipun dengan niat baik masih dianggap salah. Seringkali saya dan ibu bertengkar awalnya mungkin hal sepele tapi bisa jadi seperti perang dunia ujung ujungnya jadi tidak tegur sapa.
Sebagai anak apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi ibu saya yang seperti itu? Terkadang saya lebih memilih diam di dalam kamar untuk menghindari pertengkaran. Tapi apakah sudah betul yang saya lakukan? Sedangkan ibu saya kalau sudah mulai marah selalu bilang anak belum bisa membahagiakan orang tua, belum bisa balas budi dan selalu bahas materi.
Sebenarnya apakah memang dalam agama ada anjuran untuk membalas budi terhadap orang tua? Kalaupun ada seperti apa? Apakah sikap ibu saya itu bisa dibenarkan dalam agama?
Mohon bantuan Ustadz, terima kasih.
Jawaban
Sebagai orang tua, punya kewajiban mendidik anak dan memberikan hak-haknya dengan ketulusan. Tidak etis jika ada pamrih. Jika orang tua sudah memberikan hak anak, insya Allah timbal baliknya orang tua akan mendapatkan hak-haknya dari anaknya sendiri. Anak akan peduli kepada orang tuanya, hormat dan santun bahkan semua yang dimiliki anak dirasakan juga milik orang tuanya sendiri. Tanpa diminta anak yang saleh akan memberi apa yang dirasa membahagiakan orang tuanya. Bahkan dia merasa bangga dapat mendermakan kepada orang tuanya, apalagi orang tua masih hidup.
Di sisi lain, sebagai orang tua dibimbing oleh Rasulullah SAW untuk hidup mandiri. Hasil jerih payahnya sendiri lebih baik daripada pemberian anaknya, syukur jika dapat cipratan rezeki dari anaknya, walaupun itu bukan harapannya.
Mungkin inilah awal kesalahpahaman ibu. Maka jadilah anak yang pandai membahagiakan orang tua. Insya Allah anak Anda juga akan berbuat maksimal untuk membahagiakan Anda. Tidak ada salahnya jika Anda memahami sikap ibu dengan penuh bijak. Anggap amarah ibu sebagai cambuk untuk introspeksi.
Diskusikan sikap apa yang bisa Anda dermakan buat ibu tercinta. Sungguh doa ibu sangat dikabulkan Tuhan. Hindari sikap cuek, sungguh bukan cerminan anak yang saleh. Semoga ridha ibu menyertai Anda untuk mendapatkan ridha Allah SWT. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni