3 Peran Hadits terhadap Quran; Oleh Ivana Kusuma, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Tarjihjatim.pwmu.co – Ada tiga peran hadits atau sunah terhadap al-Quran:
Pertama, menguatkan isi Quran. Misalnya dalam al-Quran disebutkan kewajiban shalat dan zakat, Allah ﷻ berfirman:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat” (Surat al-Baqarah 110).
Dan hal tersebut juga disebutkan dalam hadits. Rasulullah ﷺ bersabda:
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan” (Muttafaq ‘Alaih).
Kedua, menerangkan isi Quran
Di antara bentuk keterangan hadits terhadap Quran adalah:
1. Menerangkan Makna
Allah ﷻ berfirman:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha” (al-Baqarah: 238).
Rasulullah ﷺ bersabda ketika Perang Ahzab (tahun 5 Hijriah):
شَغَلُونَا عَنِ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى، صَلَاةِ الْعَصْرِ، مَلَأَ اللهُ بُيُوتَهُمْ وَقُبُورَهُمْ نَارًا
“Mereka (orang-orang kafir) telah menyibukkan kita dari Shalat Wustha, Shalat Ashar. Semoga Allah memenuhi rumah dan kuburan mereka dengan api” (HSR Muslim)
2. Menerangkan Rincian
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat” (al-Baqarah 110).
Rasulullah ﷺ menerangkan rincian cara shalat dengan ucapan maupun perbuatan. Beliau bersabda:
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
“Shalatlah seperti kalian melihat (mengetahui) aku shalat” (HSR Bukhari).
Misalnya beliau ber-takbiratul ihram: terkadang bertakbir sambil mengangkat tangan, terkadang bertakbir lebih dulu, dan terkadang mengangkat tangan lebih dulu. Ketiga cara ini disebutkan dalam hadits-hadits shahih riwayat Imam Bukhari.
3. Menerangkan Perkecualian
Allah ﷻ berfirman:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai” (al-Maidah: 3).
Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang wudu dengan air laut, beliau menjawab:
هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُ
“Airnya suci-mensucikan, bangkainya halal” (HR Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah).
Baca sambungan di halaman 2: Fungsi Ketiga