Minta Penjelasan Pesan Moral Surat Al-Isra Ayat 23-24′ Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, saya bisa minta penjelasan pesan-pesan yang terkandung pada Suat al-Isra’ ayat 23-24?
Firman Allah SWT
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’
Jawaban
Ikhlas dalam menyembah Allah, dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu. Kewajiban berbuat baik kepada orang tua, hingga keagungan perkara ini disejajarkan dengan ketauhidan. Apalagi saat orang tua telah berusia senja yang biasanya anak kehilangan kontrol dalam menghadapi sikap orang tuanya sendiri. Sampai tutur kata ah! saja tidak boleh terlontar dari mulut anak, apalagi sampai membentaknya.
Sebaliknya anak tetap bertutur kata yang santun dengan ayoman kasih sayang. Dan jangan lupa untuk mendoakannya agar orang tua berkenan mendapatkan kasih sayang dari anaknya sebagaimana kasih sayang orang tua yang diberikan kepadanya saat masih balita.
Saya yakin sebagai anak yang saleh akan perpikir panjang, lantaran ketidaksabarannya menghadapi kepikunan orang tuanya sendiri lalu memasukkan ke dalam panti werda? (*)
Editor Mohammad Nurfatoni