Sterilisasi karena Sering Operasi Caesar, Apakah Berdosa? Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Setelah melahirkan saya langsung sterilisasi kerena takut kalau hamil lagi nanti dioperasi lagi, karena umur saya sudah 42 tahun dan anak sudah empay.
Tapi saya selalu kepikiran bagaimana nanti pertanggungjawaban saya kepada Allah SWT. Mohon solusinya? Apa saya harus shalat tobat Ustad? Terima kasih
Jawaban
Jika sudah dilakukan sterililasi (tubektomi) apa boleh buat. Menurut hemat saya alasan itu sangat tidak mendasar, kenapa takut dioperasi lagi, padahal belum tentu demikian. Bahkan andaikan dioperasi lagi bukankah berdampak kemaslahatan juga, karena cara itulah yang dapat lebih menyelamatkan baik untuk ibu maupun untuk anak yang dilahirkan.
Kalau hanya faktor usia pun juga bukan alasan yang substantif. Banyak wanita yang berusia lebih dari itu pun masih melahirkan keturunan, walaupun risikonya juga ada. Permasalahan sudah punya anak empat pun perlu dipertimbangkan. Jika Allah menghendaki lebih tentu bisa, namun Anda telah menutupnya.
Dahulu pernah seorang ibu yang sudah dikaruniai enam anak ingin seperti itu. Saya hanya menyarankan, jika tidak ingin memiliki anak lagi ‘kan bisa menggunakan cara natural atau pencegahan teknologi.
Dahulu ketika sahabat ada yang belum siap dikaruniai anak, maka solusi Nabi, jangan gauli istri sewaktu masa hisbah (subur). Maka ibu bisa bikin agenda kapan tanggalnya diwarnai merah, hijau, dan putih. Insya Allah tidak mendapatkan keturunan.
Dengan teknologi, bagaimana caranya sperma tidak dapat bertemu dengan ovum, atau andaikan bertemu, diramu sedemikian rupa sehingga sulit menghasilkan keturunan. Hindari vasektomi dan tubaktomi yang bersifat permanen.
Akhirnya ibu yang saya ceritakan tadi datang lagi. Dia bilang: ‘Terima kasih Ustadz kami hindari steril. Suami saya yang pertama wafat, dan dengan suami kedua saya dikaruniai dua orang anak.’ Alhamdulillah.
Saya setuju, tindakan ibu sudah terlalu jauh dari tuntunan agama. Secepatnya ambil air wudhu, lalukan shalat, mohonlah pertobatan kepada Allah. Semoga keputusan ibu betul-betul merupakan sikap yang berdampak kemaslahatan untuk ibu dan sekeluarga. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni