Prediksi 1 Syawal 1445 Arab Saudi: Bersama dengan Muhammadiyah 10 April 2024; Ditulis oleh Andi Sitti Mariyam, Anggota Divisi Hisab dan Falak Majelis Tarjih dań Tajdid (MTT) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim; Dosen Astronomi Universitas Muhammadiyah Surabaya.
PWMU.CO – Arab Saudi telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 jatuh pada tanggal 11 Maret 2024, bersamaan dengan Muhammadiyah di Indonesia. Sementara Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024, yang menurut prediksi penulis akan bersamaan dengan pemerintah https://tarjihjatim.pwmu.co/2024/03/29/idul-fitri-tahun-ini-akan-bersamaan-10-april-2024-begini-analisis-ahli-astronomi/.
Lalu bagaimana dengan Arab Saudi? Kapan kira-kira Arab Saudi akan menetapkan 1 Syawal tahun ini?
Kapan Arab Saudi menetapkan awal bulan Hijriah selalu menjadi pusat keingintahuan publik terutama pada bulan-bulan Ramadhan Syawal dan Dzulhijah. Bahkan ada beberapa negara di dunia yang menetapkan awal bulan Hijriah tidak berdasarkan hasil perhitungan atau pengamatan lokal, namun mengikuti ketetapan Arab Saudi.
Kalender Ummul Qura
Selama beberapa dekade pemerintah Arab Saudi mengacu pada kalender yang disebut dengan Ummul Qura (Umm Al-Qura) untuk keperluan sipil sehari-hari. Sistem ini diikuti pula oleh beberapa negara tetangga di Jazirah Arab seperti Bahrain dan Qatar. Banyak komunitas Muslim di negara-negara non-Islam juga cenderung mengikuti kalender Ummul Quro dan diterapkan di masjid-masjid yang didanai oleh Arab Saudi, seperti Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Dewan Fiqh Amerika Utara (FCNA) dan Dewan Fatwa dan Penelitian Eropa (ECFR).
Prinsip dasar kalender Ummul Qura mirip dengan hisab hakiki wujudul hilal Muhammadiyah, hanya versi Makkah. Awal bulan Hijriyah ditetapkan berdasarkan dua syarat, pertama, telah terjadi konjungsi geosentrik sebelum matahari terbenam dan kedua, bulan terbenam setelah matahari terbenam. Jika dua syarat tersebut dipenuhi maka saat maghrib tersebut di tetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya.
Khusus untuk Bulan Ramadhan Syawwal dan Dzulhijjah, Arab Saudi masih mengacu pada rukyatul hilal. Pemerintah akan menyerukan para ahli, alim ulama dan rakyat biasa untuk merukyat. Hasil laporan penampakan hilal akan menjadi dasar bagi penetapan Awal bulan Ramadhan Syawwal dan Dzulhijjah.
Prediksi 1 Syawal 1445 Arab Saudi
Hari ini Tanggal 8 April 2024 atau 29 Ramadhan menjelang maghrib waktu Arab Saudi akan dilakukan Rukyatul Hilal. Berdasarkan data ephemeris bulan pada saat itu di Makkah belum terjadi konjungsi, artinya hilal akan berada pada ketinggian negatif di bawah ufuk. Bulan bukan saja sulit untuk dirukyat, namun mustahil untuk dirukyat.
Berdasarkan kondisi tersebut, besar kemungkinan Pemerintah Arab Saudi akan menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari, dan menetapkan Idul Fitri pada hari Rabu 10 April 2024, bersamaan dengan Muhammadiyah.
Ada sedikit catatan bahwa Arab Saudi di masa lampau kerap menetapkan awal bulan Hijriyah meskipun hilal mustahil terlihat atau pada ketinggian negatif.
Contohnya kasus penetapan 1 Dzulhijjah 1428 pada tahun 2007. Arab Saudi saat itu menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 10 Desember 2007. Ada sedikit kontroversi di kalangan ahli hisab rukyat dan para astronom saat itu, bahwa mestinya hilal pada saat maghrib 9 Desember 2007 itu mustahil dirukyat. Karena secara ilmiah pada hari Ahad 9 Desember 2007 di Makkah Al-Mukarromah Matahari terbenam pada jam 17:41:16 WSA, sedangkan bulan terbenam pada jam 17:15:12 WSA. Jadi bulan terbenam 26 menit sebelum matahari terbenam. Tinggi bulan pada saat maghrib di Makkah adalah -4° 50′ yakni masih dibawah horison/ufuk. Di mana konjungsi atau Ijtimak baru terjadi pada pukul 20:41 WSA.
Jadi bulan terbenam 26 menit sebelum matahari terbenam. Tinggi bulan pada saat maghrib di Makkah adalah -4° 50′ yakni masih dibawah horison/ufuk. Di mana konjungsi atau Ijtimak baru terjadi pada pukul 20:41 WSA.
Namun menurut penulusuran penulis, selama kurang lebih 17 tahun terakhir Pemerintah Arab Saudi tidak menetapkan awal bulan Hijriah, khususnya Ramadhan Sywwal dan Dzulhijah berdasarkan laporan hilal negatif atau di ketinggian di bawah ufuk. Oleh karena itu sekali lagi, besar kemungkinan Arab Saudi akan beridul fitri pada tanggal 10 April 2024, bersamaan dengan Muhammadiyah, dan (insyaallah) pemerintah Indonesia. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni