Durasi Hari Universal di Seluruh Dunia 48 Jam, Begini Cara Menghitungnya; Oleh Amirul Muslihin, Peserta Unsur Peninjau Undangan Khusus Musyawarah Nasional XXXII Tarjih Muhammadiyah Utusan Ahli Hisab/Falak Muhammadiyah
Tarjihjatim.pwmu.co – Musyawarah Nasional (Munas) XXXII Tarjih Muhammadiyah bertema Meneguhkan Islam Berkemajuan dalam Membangun Peradaban Semesta telah sukses dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), 13-15 Sya’ban 1445 atau 23-25 Februari 2024.
Ada tiga materi yang dibahas secara jama’i yang kemudian disetujui sebagai keputusan Munas XXXII Tarjih Muhammadiyah. Ketiga materi yang dibahas tersebut adalah:
- Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)
- Fikih Wakaf Kontemporer
- Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah
Isu yang berkembang baik sebelum hingga pascamunas, khususnya terkait naskah Materi Musyawarah Nasional XXXII Tarjih Muhammadiyah yaitu Kalender Hijriah Global Tunggal halaman 20 poin C. Prinsip, Syarat dan Parameter (PSP) KHGT pada sub poin 1.e. berbunyi: Hari universal merupakan durasi waktu suatu hari mulai pukul 00:00:00 hingga pukul 00:00:00 berikutnya di seluruh dunia, tidak pada lokasi tertentu. Durasi hari universal di seluruh dunia adalah 48 jam.
Jika dirangkum setidaknya ada tiga isu yang berkembang:
- Saya masih belum paham hari universal ini, kok 48 jam?
- Bagaimana penjelasan ilmiah yang memadai perihal sehari 48 jam ini?
- Kalau tidak ada penjelasan ilmiahnya mestinya bagian (naskah materi Munas) itu dihapus saja?
Durasi hari di masing-masing zona waktu/lokal berbeda dengan durasi hari universal di seluruh dunia. Karena mindset kita selama ini condong dalam perspektif toposentris sehingga pemahaman kita terhadap zona waktu di seluruh dunia pun seakan dipahami sama dengan durasi hari lokal, sehingga kalimat durasi hari universal di seluruh dunia seakan indentik dengan durasi hari di masing-masing zona waktu/lokal.
Jamaluddin Abd ar-Raziq dalam bukunya Al-Taqwim Al-Qamari Al-Islami Al-Muwahhad tahun 2004 selain menawarkan konsep baru istilah hari universal dan tentang kapan hari dimulai, juga menjelaskan konsep tentang dimana sebuah hari dimulai tidak akan lepas dari kesepakatan internasional tentang Garis Tanggal Internasional (International Date Line).
Garis Tanggal Internasional adalah garis imajiner dari utara ke selatan yang terletak pada bujur 180º yang membatasi dua hari/tanggal berurutan di mana hari/tanggal pada kawasan sebelah barat garis IDL itu lebih dahulu satu hari dari hari/tanggal pada kawasan di sebelah timur garis IDL pada momen yang sama.
Dengan demikian permulaan hari universal yaitu waktu universal, di mana hari dimulai dan berakhir pada tengah malam di garis bujur 180°. Pada garis tanggal internasional inilah hari dinyatakan mengalami perubahan. Konsep Jamaluddin Abd ar-Raziq tentang kapan dan di mana hari dimulai, dalam hal ini Jamaluddin berusaha untuk menyatukan antara konsep dalam kalender Miladiah dengan kalender Hijriah.
Hari Universal
Hari universal yang dimaksud adalah hari berbasis peredaran semu matahari satu hari satu tanggal di seluruh dunia dalam perspektif Miladiah bermula dari zona waktu UTC+12 yang membelah bujur 180° yang terbagi 7,5° berimpit sebelah barat International Date Line (IDL) sebagai bujur timur (BT) pada pukul 00:00:00 WS. Dan berakhir pada zona waktu UTC-12 yang membelah bujur 180° yang terbagi 7,5° yang berimpit sebelah timur IDL sebagai bujur barat (BB) pada pukul 00:00:00 WS.
Artinya ketika pada garis bujur (prime meridian) 0° UTC/GMT di Kota Greenwich yang menunjukkan posisi timur barat (garis bujur/zona waktu berjarak 15° yang terbelah pada momen yang sama, yakni 7,5° di sebelah timur kota Greenwich dan 7,5° di sebelah barat kota Greenwich), adalah siang hari (noon) maka di IDL pada bujur 180° yang terbelah menjadi 7,5° di bujur timur berimpit sebelah barat IDL dan 7,5° di bujur barat berimpit sebelah timur IDL adalah malam hari (mid-night).
Baca sambungan di halaman 2: Menghitung Durasi Hari Universal di Seluruh Dunia