Berantem, Minta Cerai, Suami Bilang Begini: Apakah Sudah Jatuh Talak? Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
PWMU.CO – Ustadz, mau tanya tentang hukum cerai. Dulu saya pernah berantem dengan suami dan di tengah berantem saya minta cerai terhadap suamiku karena terbawa emosi.
Akhirnya saya minta cerai dan suami saya kepancing emosi juga. Akhirnya beliau bilang: ‘Oke kalau kamu minta cerai, kita salaman. Dan pada akhirnya kami salaman. Apakah itu sudah termasuk talak satu kah Ustad?
Dan setelah itu kami tidak pisah rumah hanya saling minta maaf. Apakah kebersaaman kami itu termasuk zina?
Terus bagaimana cara kami memperbaiki kesalahan itu, dan lama setelah itu kami sama-sama kerja di Surabaya. Dan kami pun berantem kembali. Di situ saya mengulangi lagi kesalahan dengan kembali meminta cerai kepada suami.
Di saat itu suami menjawab: ‘Kalau itu memang mau kamu ayo. Kamu bilang kepada orang tuamu.’ Apakah kata-kata di atas sudahkah termasuk jatuh talak terhadap saya, Ustad. Tapi setelah itu kami pun saling menyesal dan minta maaf. Tapi kami tidak jadi berpisah sampai sekarang kami masih bersama. Pertanyaan saya apakah pernikahanku ini masih sah atau sudah tidak sah Ustad?
Terima kasih.
Jawaban
Hati-hati dalam urusan cerai, seriusnya jadi kenyataan dan main-mainnya juga begitu. Hak talak itu pada suami, bukan pada istri. Jika hak talak diberikan pada istri, wow tiap hari kebanjiran talak.
Istri boleh mengajukan gugat cerai, namanya hak khulu’, namun keputusannya di peradilan. Maka jika Anda minta cerai, lalu suami bilang oke kalau kamu minta cerai, kita salaman. Itu mah bukan cerai.
Mestinya ayo kita tuntaskan di pengadilan. Suami Anda luar biasa. Istri suka marah, dia tenang saja. Istri mengulangi minta cerai, suami memberikan solusi supaya konfirmasi kepada orang tua. Bersyukurlah Anda mempunyai suami seperti itu.
Bagi suami, istri cerewet seperti itu sudah biasa. Lama-lama berbaikan lagi. Bahkan suami mendapatkan pesan Nabi, betapapun Anda sudah memberikan segalanya buat istri, namun gara-gara kesalahan Anda yang sedikit saja, ia akan komentar, kamu tidak pernah berbuat baik sedikit pun kepadaku.
Maka berhati-hatilah, jangan sampai seperti yang digambarkan oleh Rasulullah SAW yang etikanya bermasalah. Adakan pertobatan, sungkem kepada suami, hormatilah sebagai nakhoda bahtera rumah tangga. Saya kok belum tahu, apa perilaku suami yang membuat Anda suka emosi? (*)
Editor Mohammad Nurfatoni