Mendahulukan Menjawab Adzan atau Shalat Tahiyat Masjid? Oleh Ivana Kusuma, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Tarjihpwmu.co – Jika seseorang memasuki masjid ketika adzan dikumandangkan, sebaiknya dia mendahulukan shalat Tahiyat Masjid atau menjawab adzan dan doa-dzikir setelah adzan?
Jawaban
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلَا يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ
“Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid maka janganlah duduk sebelum salat dua rakaat” (HR Bukhari dan Muslim), dan:
إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ المُؤَذِّنُ
“Jika kalian mendengar azan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin” (HSR Bukhari dan Muslim). Kecuali ḥayya ‘alash shalâh dan ḥayya ‘alal falâḥ dijawab dengan lâ ḥawla walâ quwwata Illâ billâh. Selain itu, beliau juga mengajarkan berbagai doa dan dzikir setelah mendengar azan.
Hadits-hadits di atas dapat dijamak atau dikompromikan dengan mengatakan bahwa: yang lebih utama adalah mendengarkan dan menjawab adzan, kemudian membaca doa dan dzikir setelah adzan, kemudian menunaikan Tahiyat Masjid maupun shalat sunah lainnya. Dengan begitu kita bisa mendapatkan banyak kebaikan sekaligus.
Jadi, boleh saja jika kita langsung salat tanpa menjawab adzan. Tetapi yang lebih baik adalah menjawab adzan dulu.
Adapun jika sudah mendengar ikamat (apalagi jika salat berjamaah telah dimulai) maka tidak boleh memulai shalat snnah. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ فَلَا صَلَاةَ إِلَّا الْمَكْتُوبَةُ
“Jika iqamat dikumandangkan maka tidak ada salat selain salat wajib” (HSR Muslim).
Referensi:
- Tanya Jawab Agama VI/163-165, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Editor Mohammad Nurfatoni