Hikmah Pengulangan Ar-Rahman Ar-Rahim di Surat Al-Fatihah; Oleh Ivana Kusuma, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Tarjihjatim.pwmu.co – Allah berfirman di Surat al Fatihah ayat ke-1 sampai 3:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1)”
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2)”
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
“Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3)” .
Di ayat-ayat tersebut terlihat bahwa redaksi “Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” disebutkan sebanyak dua kali, yaitu di ayat pertama dan ketiga Surat al -Fatihah. Apa hikmahnya?
Hikmah Pertama
Redaksi Rabb (di ayat kedua) yang diartikan ‘Tuhan’ ini memiliki arti asal pemilik, dan pemilik sesuatu bisa baik dan juga bisa pula jahat.
Maka redaksi “Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” ditujukan untuk menjelaskan bahwa Allah sebagai Tuhan-Pemilik semesta alam ini adalah ‘Tuhan yang baik’.
(Rudûd ‘Ulamâ` al Muslimîn ‘ala Syubuhât al Mulḥidîn wa al Mustasyriqîn karya Syaikh Muhammad Yasin hal. 451).
Hikmah Kedua
Redaksi Rabbil ‘Âlamîn (Tuhan semesta alam) memiliki unsur menakutkan (Tarhîb; Allah memberi ujian dan azab).
Maka ia diseimbangkan dengan motivasi (Targhîb) bahwa ‘Maha Pemurah lagi Maha Penyayang’ , agar manusia beribadah dengan takut sekaligus berharap kebaikan (rahmat) kepada Allah.
(Al Jâmi’ li Aḥkâm al Qur`ân karya Imam Qurthubi I/215).
Penting Memahami Nama Allah: Arrahmanir Rahim
Syaikh Dr ‘Abdullah Balqasim mengatakan: “Seandainya manusia hanya mengenal nama ar–Raḥmân (Maha Pemurah) dan ar–Raḥîm (Maha Penyayang) tentang Tuhannya, itu cukup untuk memusnahkan duka cita dan keletihan mereka” (Afyâ` al Waḥy hal. 17).
Orang yang meyakini bahwa Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang akan tetap semangat ketika kebaikannya dibalas dengan keburukan oleh orang lain, ketika dizalimi orang lain tanpa mampu membalas, dan di segala situasi hidupnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni