Puasa Ayyamul Bidh Nilainya Puasa Setahun; Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami untuk berpuasa tanggal 13, 14, dan 15 dalambulan Hijriyah. Dan beliau bersabda ‘Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun’. Bagaimana hukum hadits di atas? Dhaif, maudhuk, atau bagaimana?
Jawaban:
Perintah Nabi SAW puasa Bidh itu haditsnya shahih.
وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ الْقَيْسِيِّ رضي الله عنه قَالَ: (كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى اللهُ عليه وسلَّم يَأمُرُنَا بِصَوْمِ أَيَّامِ اللَّيَالِي الْغُرِّ الْبِيضِ: ثَلَاثَ عَشْرَةَ, وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ, وَخَمْسَ عَشْرَةَ) (وَقَالَ: هُنَّ كَصَوْمِ الدَّهْرِ)
Qatadah bin Milhan al-Qaisy ra. berkata: (Rasulullah saw. memerintah kami berpuasa pada hari-hari memutihnya bulan (purnama) sebanyak tiga hari, yaitu tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas). (Sabdanya: Nilainya sama dengan puasa setahun). HR Abu Dawud: 2449; Nasai: 2430, 2432; Ibnu Majah: 1707; Ahmad: 20336.
Dalam salah satu sanad-nya (mata rantai perawi) ada yang shahih, ada juga yang hasan. Jika digabungkan, semua hadits itu dapat diamalkan. Kesimpulannya, hadits itu shahih.
Pemahaman hadits itu, satu amalan dilipat gandakan pahalanya menjadi sepuluh, jika setiap bulan dilakukan tiga hari maka setahun nilainya sama dengan tiga ratus enam puluh hari, maksudnya sama dengan setahun.
Sama dengan hadits, barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian ditambah dengan enam hari maka jumlahnya menjadi tiga ratus enam puluh hari, sama dengan puasa setahun. Atau shalat fardhu hanya lima dikalikan sepuluh maka nilainya sama dengan shalat lima puluh kali. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni