Mengapa Allah Menyebut Dirinya Kami dan Aku; Oleh Ivana Kusuma, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Tarjihjatim.pwmu.co – Mengapa Allah di berbagai ayat Quran menyebut diri-Nya sebagai Kami padahal Allah itu satu?
Jawaban
Allah menyebut diri-Nya sebagai Kami untuk menunjukkan keagungan-Nya atau untuk menunjukkan adanya perantara, seperti adanya Jibril yang merupakan perantara Allah dalam menurunkan kitab suci.
Allah berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya” (al-Hijr: 9)
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan)” (al-Hadid: 25).
Allah juga menyebut diri-Nya sebagai ‘Aku’ untuk menunjukkan bahwa Allah Maha Esa (satu, tunggal). Allah menceritakan firmanNya kepada Nabi Musa:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِ*ي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ *لِذِكْرِي
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (Thaha: 14).
Referensi Rudûd ‘Ulamâ` al Muslimîn ‘ala Syubuhât al Mulḥidîn wa al Mustasyriqîn karya Syaikh Muhammad Yasin hal. 20. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni