Ingin Berhenti Kerja demi Menyiapkan Bekal Akhirat tapi Ragu; Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Ustadz. Saya ibu rumah tangga yang bekerja sudah 27 tahun. Selama enam tahun terakhir saya bekerja di tempat yang sangat menguras pikiran sampai saya sering tertekan berulang kali. Lalu saya mengundurkan diri tetapi belum boleh oleh pemilik perusahaan.
Saya gelisah karena umur makin tua, belum punya bekal apa-apa untuk akhirat. Sementara anak saya masih perlu biaya pendidikan sedang suami PNS yang bergaji kecil tidak cukup kalau tidak saya bantu dengan gaji saya.
Mohon saran dan nasehat dari Ustadz. Terima kasih banyak sebelumnya.
Jawaban
Mohon dipahami, kerja keras ibu dalam mengais rezeki itu pun bagian dari ibadah. Belum lagi hasil kerja ibu untuk keluarga, pahalanya masyaallah. Belum lagi mereka yang ibu biayai akhirnya menjadi hamba Allah yang saleh, pahalanya juga masyaallah.
Maka tidak ada halangan seseorang untuk ber-taqarub (mendekatkan diri) kepada Tuhannya dengan berbagai media yang dibenarkan. Jika ibu ingin menambah dengan memperbanyak dzikir, maka dalam kondisi apa pun ibu dapat melaksanakannya, termasuk ketika disibukkan dengan pekerjaan. Yakini bahwa semua kiprah yang dikerjakan karena mengharap ridha Allah pasti bernilaiibadah. Siapa tahu dengan kerja keras dapat mengantarkan ibu suka bersedekah, bahkan dapat mengantarkan ibu untuk dapat menikmati ibadah haji. Itulah sunatullah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni