Hidup Pas-pasan tapi Ingin Hibahkan Tanah; Tanya jawab agama diasuh oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Tarjihjatim.pwmu.co – Apakah kalau kita ingin menghibahkan tanah warisan buat pembangunan masjid harus melihat keadaan saudara kita yang tidak mampu?
Saudara kandung saya insyaallah semua bisa dikatakan lebih dari cukup. Hanya saya yang alhamdulillah bisa dikatakan hidup pas-pasan. Saya berkeinginan menghibahkan tanah warisan itu meskipun saya dibilang pas-pasan.
Tapi ada saudara yang menentang dan mengatakan kalau saya tidak melihat keadaan saudara-saudara saya yang kekurangan. Apa yang harus saya lakukan menyikapi kondisi seperti ini? Tanah warisan itu posisinya ada di desa.
Terima kasih buat sarannya.
Jawaban
Bukankah Anda sudah mengatakan bahwa saudara Anda sudah lebih dari cukup. Tanah warisan itu milik siapa? Apakah milik Anda atau keluarga?
Jika milik Anda, saya angkat topi. Sikap Anda walaupun pas-pasan namun mewakafkan tanah untuk tempat ibadah sungguh sangat mulia. Hanya setan yang selalu membisikkan agar niat yang mulia itu dibatalkan.
Sulit mencari orang yang seperti Anda. Hidup pas-pasan namun memiliki mental untuk mewakafkan tanahnya demi kepentingan agama. Padahal itulah yang kelak menjadi bekal abadi ketika kembali keharibaan Allah.
Janji Allah bukan hanya untuk hari akhirat, di dunia pun orang yang mau menolong agama Allah pasti Dia menolongnya. Akidah seperti ini jarang dipahami oleh kita. Insyaallah Rasulullah kelak menjadi saksi kebaikan Anda dan kami pun turut memberikan kesaksian itu.
Adakah kehidupan yang lebih indah dari ini? Semoga Allah membalas kebaikan anda berlipat ganda, untuk kebahagiaan Anda di dunia dan akhirat kelak. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni