Ajaran para Rasul Itu Sama; Oleh Ivana Kusuma, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Terjihjatim.pwmu.co – Kita wajib percaya bahwa Allah Yang Mahabijaksana telah mengutus para rasul untuk memberi petunjuk umat manusia akan jalan yang lurus
Allah berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam” (Ali Imran: 19).
Agama seluruh rasul adalah jalan yang lurus yaitu Islam; meskipun ada orang yang mengaku sebagai pengikut rasul lalu menyelewengkan ajarannya sehingga memunculkan agama Yahudi, Nasrani, dan sebagainya.
Mendustakan Seorang Rasul, Mendustakan Semua Rasul
Oleh karena ajaran semua rasul itu sama yaitu Islam, maka orang yang mendustakan seorang rasul dianggap mendustakan seluruh rasul. Allah berfirman:
– كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ الْمُرْسَلِينَ
“Kaum Nuh telah mendustakan para rasul”
– كَذَّبَتْ عَادٌ الْمُرْسَلِينَ
“Kaum ‘Ad (umat Nabi Hud) telah mendustakan para rasul”
– كَذَّبَتْ ثَمُودُ الْمُرْسَلِينَ
“Kaum Tsamud (Umat Nabi Shalih) telah mendustakan para rasul”
– كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ
“Kaum Luth telah mendustakan para rasul”
– كَذَّبَ أَصْحَابُ الْأَيْكَةِ الْمُرْسَلِينَ
“Penduduk Aikah (Umat Nabi Syuaib) telah mendustakan para rasul” (asy-Syu’ara`: 105, 123, 141, 160, 176).
Imam Khazin al Baghdadi: “Karena agama para rasul itu satu, yang terakhir mengajarkan apa yang dulu diajarkan oleh yang pertama. Maka barangsiapa mendustakan salah satu nabi berarti mendustakan semuanya” (Lubâb at Ta`wîl fi Ma’âni at Tanzîl III/328).
Baca sambungan di halaman 2: Persamaan dan Perbedaan