Larangan Menolak Hadiah
Apapun wujud hadiah yang diberikan oleh seseorang atau lembaga, seyogianya diterima dengan senang hati dan tidak menolaknya. Jika ia berkenan, maka ia dapat memanfaatkannya, jika tidak, maka ia dapat menghibahkan kepada orang lain.
Hadits Abdullah bin Mas’ud RA
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَجِيبُوا الدَّاعِيَ, وَلَا تَرُدُّوا الْهَدِيَّةَ, وَلَا تَضْرِبُوا الْمُسْلِمِينَ
Dinarasikan Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah saw. bersabda: Hadirilah seruan orang yang undangan anda, janganlah kalian mnolak hadiah, dan janganlah kalian memukul orang-orang muslim. (HR Bukhari dalam Adab Mufrad: 157; Ibnu Hibban: 5603; Ahmad: 3838; Ibnu Abi Syaibah: 21985).
Hadits Aisyah RA
وَعَنْ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ, أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عَامِرٍ بَعَثَ إِلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا بِنَفَقَةٍ وَكِسْوَةٍ, فَقَالَتْ لِلرَّسُولِ: إِنِّي يَا بُنَيَّ لَا أَقْبَلُ مِنْ أَحَدٍ شَيْئًا, فَلَمَّا خَرَجَ قَالَتْ: رُدُّوهُ عَلَيَّ, فَرَدُّوهُ, فَقَالَتْ: إِنِّي ذَكَرْتُ شَيْئًا قَالَهُ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَا عَائِشَةُ, مَنْ أَعْطَاكِ عَطَاءً بِغَيْرِ مَسْأَلَةٍ فَاقْبَلِيهِ, فَإِنَّمَا هُوَ رِزْقٌ عَرَضَهُ اللهُ لَكِ
Muthalib bin Hanthab berkata: Abdullah bin Amir mengirim hadiah untuk Aisyah berupa nafkah dan pakaian. Lalu Aisyah berkata kepada orang yang diperintah mengirimnya: Wahai putraku, aku tidak mau menerima hadiah dari siapa pun. Ketia pengirim hadiah itu keluar. Lalu Aisyah berkata: Kembalilah dan berikanlah padaku. Aku terongat pesan Nabi saw. Wahai Aisyah, siapa saja yang memberimu hadiah tanpa anda minta, maka terimalah hadiah itu. Hal itu merupakan rezeki yang dianugerahkan Allah swt. padamu. (HR Ahmad: 24524).
Baca sambungan di halaman 3: Hadiah Media Peningkatan Iman