Hikmah Psikologi Komunikasi dalam Kisah Ya’qub dan Yusuf
Dalam dialog antara Nabi Ya’qub dan saudara-saudara Nabi Yusuf, terdapat hikmah-hikmah psikologi komunikasi yang mendalam yang mencakup sistem komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, psikologi komunikator, dan psikologi pesan.
Mari kita telaah hikmah-hikmah tersebut:
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Hikmah dari segi sistem komunikasi intrapersonal dalam dialog ini adalah pentingnya refleksi pribadi dan introspeksi. Nabi Ya’qub, dalam menghadapi perasaan kekhawatirannya terhadap keselamatan Nabi Yusuf, menunjukkan bahwa merenung dalam pikiran sendiri dan memahami emosinya adalah langkah awal untuk mengelola konflik dan kekhawatiran. Sehingga Kesadaran diri dan kemampuan untuk mengelola emosi intrapersonal dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih bijaksana dan menyampaikan pesan dengan penuh kehati-hatian.
Sistem Komunikasi Interpersonal
Dalam konteks komunikasi interpersonal, hikmah yang dapat diambil adalah betapa pentingnya mendengarkan dengan penuh perhatian dan memahami perspektif orang lain. Dialog antara Nabi Ya’qub dan saudara-saudaranya menunjukkan bahwa saling pengertian dan empati adalah kunci dalam mengatasi perbedaan pendapat dan menciptakan hubungan yang kokoh. Sehingga Komunikasi interpersonal yang efektif melibatkan keberanian untuk mendengarkan, memahami, dan merespons dengan penuh pengertian, sehingga dapat memperkuat ikatan hubungan antarindividu.
Psikologi Komunikator
Dari segi psikologi komunikator, hikmah yang dapat diambil adalah bahwa seorang pemimpin atau komunikator yang bijaksana perlu memiliki kepekaan terhadap keadaan emosional dan kebutuhan orang-orang di sekitarnya.
Nabi Ya’qub, sebagai figur otoritatif, menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap perasaan anggota keluarganya. Maka Kesadaran diri terhadap peran dan pengaruh sebagai komunikator dapat membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang sehat, di mana setiap individu merasa dihargai dan didengarkan.
Psikologi Pesan
Pada konteks psikologi pesan, hikmah yang dapat ditarik adalah bahwa pesan yang disampaikan dengan bijaksana, penuh kasih sayang, dan mengandung nilai moral dapat memberikan dampak yang kuat pada penerima pesan.
Nabi Ya’qub tidak hanya menyampaikan kekhawatirannya, tetapi juga menyertakan pesan moral dan kearifan. Maka dalam hal ini Pesan komunikasi yang disampaikan dengan penuh rasa kasih dan nilai-nilai moral memiliki kekuatan untuk membentuk sikap dan perilaku, serta dapat memberikan arah yang positif pada hubungan antarindividu.
Dalam kesimpulannya dialog antara Nabi Ya’qub dan saudara-saudaranya, kita dapat melihat betapa pentingnya pemahaman aspek-aspek psikologi komunikasi. Sistem komunikasi intrapersonal, sistem komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi massa, psikologi komunikator, dan psikologi pesan saling terkait dan berkontribusi untuk menciptakan pertukaran informasi yang bermakna dan membangun hubungan yang sehat di antara mereka.
Pengamatan dan pemahaman terhadap psikologi komunikasi dalam konteks ini dapat memberikan wawasan tentang kompleksitas hubungan manusiawi dan memberikan pelajaran berharga untuk komunikasi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni