Baca Alhamdulillah sebelum Makan Minum?
Ada sebuah hadits shahih yang dikira sebagian orang sebagai anjuran untuk memuji Allah (alhamdulillah) dan menyebut nama Allah (bismillah) sebelum makan.
Hadits ini menceritakan tentang susu yang dibagikan kepada para sahabat, kemudian diterima oleh Rasulullah ﷺ, “Beliau pun memuji Allah dan menyebut (nama Allah), lalu meminum sisanya.” (HR Bukhari).
Para pensyarah Shahih Bukhari seperti Imam al Hafizh Ibnu Hajar, Badruddin al -Aini, Syihabuddin al Qasthalani, dan Ahmad al Kurani menerangkan bahwa maksud ‘memuji Allah’ dalam hadits itu adalah memuji-Nya karena keberkahan dan mukjizat susu yang sedikit tetapi cukup untuk banyak orang; dan bukan bagian dari doa sebelum makan minum.
Referensi:
- Ad Du’â` karya Thabrani II/1.213
- Aḥkâm al Ath’imah fi al Fiqh al Islâmi Dr. Walid Khalid ar Rabi’ hal. 256-257
- Al Kâmil fi Dhu’afâ` ar Rijâl karya Ibnu ‘Adi VII/425-428
- Al Kawtsar al Jâri ila Riyâdh Aḥâdîts al Bukhari karya Ahmad bin Isma’il al Kurani X/146-147.
- ‘Amal al Yawm wa al Laylah karya Ibnus Sunni hal. 216-217
- Fatḥ al Bâri bi Syarḥ Shaḥîḥ al Bukhâri karya Ibnu Hajar al ‘Asqalani, cet. Ar Risalah al ‘Alamiyyah, XX/124
- Irsyâd as Sâri li Syarḥ Shaḥîḥ al Bukhâri karya Syiabuddin al Qasthalani XIII/457
- Kitâb adh Dhu’afâ` wa al Matrûkîn karya Ibnul Jauzi III/59
- ‘Umdah al Qâri Syarḥ Shaḥîḥ al Bukhâri karya Badruddin al ‘Aini XXIII/91.
Editor Mohammad Nurfatoni