Hukum Mengucapkan Shadaqallahul Adzim setelah Membaca Al-Quran; Oleh Ivana Kusuma, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Tarjihjatim.pwmu.co – Ada tradisi yang melekat pada masyarakat Muslim yakni jika selesai membaca al-Quran mengucapkan shadaqallahul adzim. Tradisi itu didasarkan pada firman Allah dalam Ali ‘Imran: 95
قُلْ صَدَقَ اللّٰهُ
“Katakanlah: ‘Benarlah (apa yang difirmankan) Allah’” .
Tapi, sebenarnya ayat ini adalah perintah untuk membenarkan keterangan Allah bahwa seluruh makanan halal bagi Bani Israil selain yang dulu diharamkan oleh Israil (Nabi Ya’qub) sendiri yaitu daging dan susu onta, dahulu sebelum turunnya Taurat ke Nabi Musa.
Jadi, berdasarkan rangkaian ayat-ayat sebelumnya, ayat ini tidaklah memerintahkan untuk mengucapkan shadaqallahul adzim (benarlah Allah Yang Maha Agung) setiap selesai dari membaca al-Quran.
Selain itu, Rasulullah ﷺ dan para sahabat juga tidak mengucapkan kalimat ini setelah membaca al-Quran.
Oleh sebab itu, tidak disyariatkan untuk membiasakan mengakhiri bacaan al-Quran dengan ucapan ini, dengan tetap meyakini bahwa Maha Benar Allah Yang Maha Agung dengan segala firman-Nya. (*)
Referensi
- Tanya Jawab Agama I/16, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
- Al Jâmi’ li Aḥkâm al Qur`ân karya Imam Qurthubi, cet. Muassasah ar Risalah, V/202-203.
Editor Mohammad Nurfatoni