3. Rasulullah ﷺ Menyesuaikan Keadaan Orang yang Diajak Bicara
Rasulullah ﷺ berbicara kepada seseorang sesuai dengan keadaan orang tersebut, dan ini bagian dari bijaksananya beliau. Maka jika ada beberapa orang menanyakan pertanyaan yang sama, beliau ﷺ bisa memberi jawaban yang berbeda sesuai dengan keadaan masing-masing.
Misalnya beliau ditanya tentang ‘amal terbaik’ oleh beberapa orang di kesempatan yang berbeda, beliau menjawab:
- Kepada orang pertama: مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ “Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya” (HSR Bukhari dan Muslim),
- Kepada orang kedua: تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ “Memberi makan serta mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal” (HR Bukhari dan Muslim)
- Kepada orang ketiga: إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ .. الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ .. حَجٌّ مَبْرُورٌ “Iman kepada Allah dan RasulNya” .. “Jihad di jalan Allah” .. “Haji Mabrur” (HSR Bukhari dan Muslim),
- Kepada orang keempat: الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا .. ثُمَّ بِرُّ الوَالِدَيْنِ .. الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ “Salat pada waktunya” .. “kemudian berbakti pada kedua orang tua” .. “jihad di jalan Allah” (HSR Bukhari dan Muslim).
Al Hafizh Ibnu Hajar al ‘Asqalani menerangkan bahwa adanya variasi jawaban ini karena Rasulullah ﷺ memperhatikan perbedaan kondisi orang-orang yang bertanya.
Meski demikian, yang terbaik secara mutlak (setelah iman) adalah salat, karena Rasulullah ﷺ bersabda secara umum: وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةَ “Dan ketahuilah bahwasanya amal terbaik kalian adalah salat” (HSR Ibnu Majah).
4. Perbedaan Sifat
Terkadang Rasulullah ﷺ menerangkan suatu hal yang memiliki lebih dari satu sifat (kriteria), sehingga beliau mensabdakannya lebih dari sekali dengan sifat yang berbeda-beda. Misalnya
Contoh pertama: Mimpi yang Baik
- الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ “Mimpi yang baik adalah satu dari 46 bagian kenabian” (HSR Bukhari dan Muslim)
- الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ “Mimpi yang baik adalah satu dari 70 bagian kenabian (HSR Muslim).
Al Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani menerangkan bahwa perbedaan ini karena ada perbedaan tingkat kenabian para nabi, juga perbedaan tingkat keimanan orang-orang yang bermimpi.
Contoh Kedua: Shalat Berjamaah
- صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً “Shalat berjamaah itu lebih baik daripada salat sendirian 27 derajat (HR Bukhari)
- صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الفَذِّ بِخَمْسٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً “Shalat berjamaah itu lebih baik daripada salat sendirian 25 derajat (HR Bukhari).
Dari sekian pendapat ulama, Al-Hafizh Ibnu Hjar al ‘Asqalani menguatkan pendapat bahwa 27 derajat berlaku untuk shalat jahriah seperti shalat Magrib dan 25 derajat berlaku untuk shalat sirriah seperti shalat Ashar. Pembahasan lengkapnya ada di karya beliau yang berjudul Fatḥ al Bâri bi Syarḥ Shaḥîḥ al Bukhâri.
5. Perbuatan dan Kondisi Rasulullah ﷺ
Jika ada dua orang atau lebih yang melihat sebuah peristiwa, mereka akan menceritakan peristiwa tersebut dengan kalimat yang berbeda-beda tetapi intinya sama. Begitu pula jika dua sahabat atau lebih melihat perbuatan Rasulullah ﷺ atau kondisi yang beliau alami, inti cerita mereka sama tetapi kalimatnya berbeda-beda.
Misalnya adalah hadits tentang durasi Rasulullah ﷺ tinggal di Makkah saat Penaklukan Makkah tahun 8 H:
- Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Nabi ﷺ tinggal di Makkah selama 19 hari dan shalat dua rakaat (mengqashar shalat Dhuhur, Ashar, dan Magrib)” (HR Bukhari)
- ‘Imran bin Hushain mengatakan: “Saya berperang bersama Rasulullah ﷺ serta menyaksikan Penaklukan Makkah bersama beliau. Beliau tinggal di Makkah selama 18 malam dan tidak salat melainkan dua rakaat” (HR Abu Dawud)
- Ibnu ‘Abbas juga mengatakan bahwa Rasulullah tinggal selama 17 hari di Makkah dengan mengqashar salat (HR Abu Dawud).
Maksud dari redaksi ‘17 hari’ adalah hari-hari yang beliau ﷺ sepenuhnya di Makkah, ‘18 hari’ jika hari kedatangan ATAU kepulangan juga dihitung, dan ‘19 hari’ jika hari kedatangan hingga kepulangan dihitung semuanya.
Baca sambungan di halant 3: Kesalahan Rawi