Tujuh Sebab Timbulnya Variasi dalam Lafal Hadits; Oleh Ivana Kusuma, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Tarjihjatim.pwmu.co – Kita pasti pernah mendengar mendengar seseorang mengutip sebuah hadits dengan kalimat yang agak berbeda dengan yang pernah kita dengar atau baca.
Misalnya:
- Riwayat: Rasulullah ﷺ berwudu sekali sekali dan: Rasulullah ﷺ berwudu dua kali dua kali.
- Riwayat: Sesungguhnya yang baik itu adalah satu dari empat puluh enam bagian kenabian, dan: … tujuh puluh bagian kenabian
- Riwayat: مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ , مَنْ تَقَوَّلَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ , dan مَنْ قَالَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ (ketiganya bermakna: Barangsiapa berdusta atas namaku -Rasulullah ﷺ)
- Riwayat: مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا (barangsiapa menipu kami maka dia bukan dari golongan kami) dan لَيْسَ مِنَّا مَنْ غَشَّ (bukan dari golongan kami orang yang menipu).
Jika orang mengutip hadits dengan kalimat yang agak berbeda dengan yang pernah kita dengar atau baca; bisa jadi salah satu pihak ada yang salah mengutip hadits, tetapi bisa jadi juga semua kutipan hadits tersebut benar (ada di kitab-kitab hadits) meskipun ada sedikit perbedaan redaksi kalimat.
Dalam rangkaian tulisan ini akan kami sampaikan tujuh sebab munculnya variasi lafal hadits.
1. Rasulullah ﷺ Melakukan Lebih dari Sekali
Terkadang Rasulullah ﷺ melakukan suatu amal lebih dari satu dengan cara yang bervariasi, sehingga memunculkan riwayat hadits yang bervariasi.
Contoh: Wudhu
- Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Dahulu Rasulullah ﷺ berwudhu sekali sekali.” (HR Bukhari)
- ‘Abdullah bin Zaid mengatakan: “Dahulu Rasulullah ﷺ berwudhu dua kali dua kali” (HR Bukhari)
Contoh: Bacaan Tahiyat
- Ibnu Mas’ud meriwayat bacaan tahiyat Rasulullah ﷺ: التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ …إلخ
- Ibnu ‘Abbas meriwayatkannya: التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ …إلخ
2. Rasulullah ﷺ Menerangkan Sesuatu Lebih dari Sekali
Terkadang Rasulullah ﷺ menerangkan suatu hal lebih dari sekali dan dengan kalimat-kalimat yang mirip. Perhatikan kalimat yang dicetak tebal dalam hadits-hadits ini:
- بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً، وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
- إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَدِيثِ عَنِّي، فَمَنْ قَالَ عَلَيَّ، فَلْيَقُلْ حَقًّا أَوْ صِدْقًا، وَمَنْ تَقَوَّلَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
- مَنْ قَالَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ، وَمَنِ اسْتَشَارَهُ أَخُوهُ الْمُسْلِمُ فَأَشَارَ عَلَيْهِ بِغَيْرِ رُشْدِهِ فَقَدْ خَانَهُ، وَمَنْ أُفْتِيَ بِفُتْيَا غَيْرِ ثَبْتٍ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى مَنْ أَفْتَاهُ
Rasulullah ﷺ berkali-kali menerangkan tentang ‘barangsiapa berdusta atas namaku -dengan sengaja- maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka’ dengan kalimat-kalimat yang mirip, sehingga memunculkan variasi lafal hadits yang semuanya shahih.
Baca sambungan di halant 2: Rasulullah ﷺ Menyesuaikan Keadaan Orang yang Diajak Bicara