Kapan Blue Moon Bisa Diamati
Blue Moon akan bersinar terang di langit malam, tetapi tidak semua negara akan menjumpai Blue Moon pada puncaknya. Kapan di Indonesia Blue Moon akan bisa disaksikan? Tentu jika kondisi cuaca langit malam cerah akan sangat baik untuk menyaksikan fenomena Blue Moon tersebut. Di langit Surabaya misalnya fenomena Blue Moon masih bisa disaksikan walau sudah mulai meninggalkan dari posisi puncak geosentris full moon. Full moon toposentris di Surabaya terjadi pukul 09:00:11 WIB, di mana posisi Bulan pada pukul tersebut masih di posisi 46° 39′ 38″ di bawah ufuk timur dengan iluminasi Bulan 99,8887724 persen (tidak benar-benar 100 persen).
Pada pukul berapakah Blue Moon masih bisa disaksikan di langit malam Surabaya. Di langit malam Surabaya masih bisa disaksikan beberapa menit atau beberapa jam selepas Maghrib pukul 17:28:47 WIB waktu Surabaya. Menurut perhitungan hisab kami, di mana Bulan baru mulai terbit kemudian di ufuk timur pada pukul 17:48:30 WIB waktu Surabaya. Dan dari waktu terbit itulah Seper Blue Moon bisa diamati hingga sampai besoknya menjelang waktu Fajar, Jum’at tanggal 1 September 2023.
Pengamatan Super Blue Moon terbaik di langit malam Surabaya bisa dimulai dari selepas waktu Isya’ hingga sebelum atau posisi Bulan pada pukul 23:00:00 WIB waktu Surabaya hari Kamis, 31 Agustus 2023. Di mana posisi Bulan pada saat itu masih di atas arah timur di ketinggian 74° 11′ 12″ dengan iluminasi berangsur-angsur sudah mulai mengecil kembali, yakni 99,3665488 persen.
Selamat Bertadabbur *)
Salah satu ciri khas bagi orang berakal yang merupakan sifat khusus manusia dan kelengkapan ini dinilai sebagai makhluk yang memiliki keunggulan dibanding makhluk lain, yaitu apabila ia memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan faedah, ia selalu menggambarkan kebesaran Allah, mengingat dan mengenang kebijaksanaan, keutamaan dan banyaknya nikmat Allah kepadanya.
Ia selalu mengingat Allah di setiap waktu dan keadaan, baik pada waktu ia berdiri, duduk atau berbaring. Tidak ada satu waktu dan keadaan dibiarkan berlalu begitu saja, kecuali diisi dan digunakannya untuk memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Memikirkan keajaiban-keajaiban yang terdapat di dalamnya, yang menggambarkan kesempurnaan alam dan kekuasaan Allah.
Dengan berulang-ulang direnungkan hal-hal tersebut secara mendalam, sesuai dengan sabda Nabi saw, “Pikirkan dan renungkanlah segala sesuatu yang mengenai makhluk Allah, dan jangan sekali-kali kamu memikirkan dan merenungkan tentang zat dan hakikat penciptanya, karena bagaimanapun juga kamu tidak akan sampai dan tidak akan dapat mencapai hakikat Zat-Nya.
Akhirnya setiap orang yang berakal akan mengambil kesimpulan dan berkata, “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini semua, yaitu langit dan bumi serta segala isinya dengan sia-sia, tidak mempunyai hikmah yang mendalam dan tujuan tertentu yang akan membahagiakan kami di dunia dan di akhirat. Mahasuci Engkau Ya Allah dari segala sangkaan yang bukan-bukan yang ditujukan kepada Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka yang telah disediakan bagi orang-orang yang tidak beriman. (*)
*) Tafsir lengkap Kemenag https://qurano.com/id/3-ali-imran/ayat-191/
Editor Mohammad Nurfatoni