Super Blue Moon
Begitu pula dengan fenomena Full Moon atau Bulan Purnama pun juga demikian. Bulan Purnama bisa dipastikan hanya terjadi satu kali saja yang bisa saja terjadi di antara tanggal 13, 14, 15, dan 16 dalam bulan-bulan kamariah kalender Hijriah. Pada tanggal 13, 14, dan 15 disebut sebagai hari-hari putih atau ayyamul bidh dan disunahkan untuk mempuasainya. Sebaliknya dalam bulan-bulan kalender Masehi tidak demikian. Bisa saja dalam satu bulan Masehi tersebut Bulan Purnama tidak terjadi, tetapi di bulan-bulan Masehi lain Bulan Purnama justru terjadi dua kali, sebagaimana pada bulan Agustus tahun 2023 ini.
Dalam perhitungan hisab kalender Hijriah kami, puncak Full Moon terjadi tepat pada tanggal 15 Shafar 1445 atau tanggal 31 Agustus 2023. Untuk beberapa wilayah zona waktu, puncak Full Moon geosentris tersebut terjadi pada pukul: 01:35:25 UTC/GMT, 04:35:25 AST (waktu Makkah Arab Saudi), dan untuk zona waktu Indonesia 08:35:25 WIB, 09:35:25 WITA dan 10:35:25 WIT.
Pada bulan Agustus 2023 ini terjadi dua kali fenomena Full Moon, yakni pada tanggal 1 Agustus dan 31 Agustus 2023. Biasanya atau terkadang Full Moon kedua pada suatu bulan Masehi (second Full Moon in single calendar month) sebagaimana terjadi di bulan Agustus 2023 tersebut, akan terjadi fenomena Super Blue Moon atau Blue Moon bulanan Bulan Purnama kedua dalam satu bulan kalender Masehi dengan dua Bulan Purnama.
Tetapi jangan membanyangkan warna Bulan Purnama akan berwarna biru terang, ya tetap saja warnanya Bulan Purnama itu putih terang kekuningan.
Sesungguhnya Super Blue Moon adalah gabungan fenomena sunatullah antara kondisi Bulan Purnama dimana Full Moon yang lazimnya terjadi dua kali dalam bulan kalender Masehi selain karena Bulan Biru musiman ketiga adalah Full Moon dalam musim astronomi yang memiliki empat Bulan Purnama dan karena posisi orbitnya yang dekat dengan Bumi yang kemudian para ahli astronomi menyebut sebagai posisi perigee, sehingga dari Bumi seakan-akan Bulan nampak sedikit lebih besar dari pada Full moon biasanya, ini juga yang kemudian disebut dengan Supermoon. Gabungan dari keduanya inilah yang dapat disebut Super Blue Moon.
Menurut perhitungan yang kami lakukan, jarak posisi orbit Bulan terhadap Bumi pada 31 Agustus 2023 pukul 23:00:00 Waktu Surabaya tersebut adalah 358.167,134 km. Jarak tersebut adalah merupakan suatu jarak Bulan yang dekat dengan Bumi, walaupun belum merupakan jarak yang terdekat. Sedangkan jarak rata-rata antara Bumi dan Bulan adalah sekitar 384.400 km, sebagaimana diketahui bahwa orbit Bulan yang tidak 100 persen bulat (melingkar) mengelilingi Bumi itulah sehingga jarak orbitnyapun terhadap bumi tidak tetap (bervariasi). Dalam astronomi jarak orbit pada titik terdekatnya disebut parigee sedangkan jarak orbit pada titik yang terjauhnya disebut apogee.
Baca sambungan di halaman 3: Kapan Blue Moon Bisa Diamati