• Home
  • Kajian Al-Quran
  • Kajian Hadits
  • Tanya Jawab
  • Akidah
  • Waris
  • HPT
  • Fatwa
  • Hisab dan Falak
Minggu, Juli 6, 2025
  • Login
  • Home
  • Kajian Al-Quran
  • Kajian Hadits
  • Tanya Jawab
  • Akidah
  • Waris
  • HPT
  • Fatwa
  • Hisab dan Falak
No Result
View All Result
Tarjih Jawa Timur
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Al-Quran
  • Kajian Hadits
  • Tanya Jawab
  • Akidah
  • Waris
  • HPT
  • Fatwa
  • Hisab dan Falak
No Result
View All Result
Tarjih Jawa Timur
No Result
View All Result
Home Isu Aktual

Pengobatan ‘Penyakit’ Generasi Stroberi

Selasa 10 Oktober 2023 | 05:29
9 min read
110
SHARES
393
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Ilustrasi freepik.com premium

Jalan Sukses dan Takwa

Itulah tafsir makna amalan terbaik yang ditunjukkan oleh lafal al-khayrat dan muhsin. Kedua istilah terkait dengan karakter orang yang sukses (muflihun) dan karakter orang bertakwa (muttaqun) yang disebutkan dalam al-Qur’an. Menariknya, amalan terbaik yang terkait dengan karakter orang sukses dan orang bertakwa itu berkorelasi ayat (munasabat ayat) dengan langkah pengobatan berikutnya. Sebutlah dengan istilah Jalan Sukses dan Takwa. 

Dalam al-Qur’an Surah al-Mukminun1-2 penegasan tentang orang yang sukses (muflihun) adalah mereka yang beriman. Orang beriman menjadi sukses, ketika mereka khusyu’ dalam shalatnya. Shalat di sini adalah lafal umum (lafazh ‘am) , dapat jadi yang dimaksudkan adalah semua shalat yang disyari’atkan, baik shalat fardhu ataupun shalat sunnah rawatib, atau shalat-shalat sunah lainnya, seperti shalat dhuha, tahajjud, dan qiyam al-layl, baik shalat sunnah yang muakkadah ataupun yang ghayr mu’akkadah. 

Salah satu langkah pengobatan adalah mendirikan shalat dengan khusyu’. Fakhr al-Din al-Razi dalam Tafsir Mafatih al-Ghayb menjelaskan bahwa khusyu’ adalah wajib dilakukan dalam pelaksanaan shalat. Lafal khusyuk ditafsirkan sebagai perbuatan hati dan badan.

Sebagai perbuatan hati, kekhusyu’an dalam shalat dicapai dalam kondisi hati yang merendah (khudhuk) dan merasa hina (tadzallul) sebagai bentuk penyembahan dan ketaatan kepada Allah Swt., (al-ma’bud). Menggapai Jalan Sukses dan Takwa dalam kaitan ini adalah mendirikan shalat-shalat tersebut dengan penuh kekhusyu’an. 

Secara ritual-sosial, pelaksanaan shalat khusyu’ berimplikasi pada pencegahan dari perbuatan keji dan munkar (al-Qur’an Surah al-‘Ankabut [29]: 45); dan secara sosial-budaya menghadirkan pola kepedulian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, seringkali perintah mendirikan shalat diikuti oleh perintah mengeluarkan zakat (al-Qur’an Surah al-Bayyinah 5). 

Zakat fitrah dan harta benda yang wajib dilaksanakan oleh orang beriman menegaskan suatu program kepedulian yang tidak sekedar karitatif, tetapi berkelanjutan. Berkelanjutan dan tidak karitatif menegaskan bahwa tujuan utama zakat fitrah dan zakat harta benda adalah upaya menghapuskan kemiskinan diubah menjadi kesejahteraan.

Setiap tahun, ketika zakat dikeluarkan baik dalam konteks zakat fitrah (setiap idul fitri) dan zakat harta benda (setiap hawl), diharapkan berkuranglah mustahiq zakat (orang-orang yang berhak menerima zakat), bahkan tiadalah mereka berubah menjadi muzakki (orang yang harus membayar zakat). 

Belum lagi, petunjuk tentang keberlanjutan dan tidak karitatifnya program kepedulian dalam syariat zakat, ditambahi dengan syariat infak dan sedekah yang hukumnya sunnah (al-Qur’an Surah al-Baqarah 261). Dapat diprogramkan dengan indah dan dahsyat.

Sebutlah misalnya umat Islam di Indonesia yang berkategori muzaki dari 170 juta jiwa berjumlah 70 juta. Infak dan sedekah terkumpul setiap hari Rp. 10.000,- per jiwa. Maka terkumpullah uang sejumlah Rp. 700.000.000.000,- (tujuh ratus miliar rupiah). Betapa sangat kaya dan sangat bisa umat Islam menyelesaikan persoalan kemiskinan dengan program kepedulian berkelanjutan dan tidak karitatif tersebut. Tinggal digerakkan sebagai program konkret.

Jalan sukses dan takwa ini jika dijalankan sebagai resep obat akan membentuk karakter hebat. Generasi Stroberi yang sudah sangat kreatif ditambahi pengobatan untuk membentuk diri mereka dibiasakan menjadi generasi yang selalu fokus berbuat yang terbaik dengan landasan keimanan. 

Kreativitasnya akan hadir menjadi kreativitas yang terbaik, yakni yang maslahat dan manfaat untuk semua kalangan. Hasil kreativitasnya dipergunakan sebagai bentuk kepedulian yang berkelanjutan dan tidak karitatif. Maka, lahirlah suatu generasi masa depan yang sangat kaya raya, dengan keimanan yang kuat, serta kepedulian yang berkelanjutan dan tidak karitatif. Ini harus menjadi narasi dan roadmap jalan sukses dan takwa. Suatu jalan narasi takwa dengan dasar keimanan dan keilmuan. Inilah yang disebut dalam al-Qur’an Surah al-Baqarah 282, ‘wattaqulLah wa yu‘allimukumulLah’ yang oleh Ibn ‘Arabi dalam al-Futuhat al-Makkiyahdisebut sebagai jalan penyingkapan ilmu.

Masifikasi Perkaderan di Tengah Generasi Stroberi

Jalan Gerakan Spiritual dan Gerakan Ilmu

Jalan ini juga perlu ditambahi dengan berpuasa. Menahan diri dari hawa nafsu. Menahan diri dari makan minum secara berlebihan. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Puasa dalam al-Qur’an disebut dengan istilah shawm dan shiyam. Dalam kandungan ayatnya (al-Qur’an Surah Maryam 26), puasa dengan lafal shawm lebih fokus pada penekanan menahan diri dari hawa nafsu, yakni nafsu berbicara. Berbicara yang dapat jadi berasal dari ungkapan pikiran dan hati, yang dapat jadi ketika diungkapkan menyakiti pihak lain. Sedangkan, shiyam dalam kandungan ayat al-Qur’an Surah al-Baqarah 183, lebih ditekankan pada puasa secara dhahir, terkait makan minum dan perbuatan dhahir lain yang dapat membatalkan puasa.

Tentang makan dan minum dalam konteks zaman millenial ini banyak problem dari sisi kandungan zat-zatnya. Makanan instan, menjadi penyebab obesitas, dan kurang menyehatkan. Dalam kaitan ini, berpuasa baik sebagai shiyam ataupun shawm menjadi solusi relevan untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat keberlebihan makanan dan minuman serta pola makan yang kurang baik. 

Prinsip dalam memahami suatu perilaku untuk kebaikan pribadi atau bersama, membutuhkan narasi dengan wawasan yang luas dan kekinian (up to dated). Langkah pengobatan terakhir yang dapat dilakukan adalah tadabur al-Qur’an. Langkah pengobatan ini merupakan simbol tentang narasi dengan wawasan luas dan kekinian. Yang menarik, al-Qur’an, seperti termaktub dalam kandungan al-Qur’an Surah Shad 29, melahirkan keberkahan, dengan syarat jika dilakukan tadabur (pemahaman yang menjadi landasan aktivitas gerakan) dan tadzakkur (perenungan yang melahirkan kesadaran untuk aktivitas gerakan yang menjadi landasan gerakan berkelanjutan dan tidak karitatif) terhadap isi kandungan al-Qur’an. Jadi, al-Qur’an dipahami sebagai landasan aktivitas gerakan, dan direnungkan sebagai kesadaran untuk aktivitas gerakan yang dapat dijadikan sebagai landasan gerakan berkelanjutan yang tidak karitatif, yang maslahat dan manfaat. 

Akhirul kalam, langkah pengobatan untuk generasi stroberi ini dapat menjadi jalan kesembuhan. Kesembuhan yang melahirkan kesadaran untuk berbuat yang terbaik tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk semua secara bersama. Wallahu a’lam. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Generasi StroberiIsu aktualPiet Hizbullah KhaidirStrawberry Generation
Share44Tweet28Send

Related Posts

Pendidikan Karakter dan Gerakan Anti Bullying

by Piet Hizbullah Khaidir
Rabu 29 Januari 2025 | 11:45
295

(Refleksi Peringatan Israk dan Mikraj Nabi Muhammad Saw) Oleh Piet Hizbullah KhaidirKetua Sekolah Tinggi Ilmu...

Larangan Potong Kuku dan Rambut, untuk Hewan Kurban atau Orang yang Berkurban?

Larangan Potong Kuku dan Rambut, untuk Hewan Kurban atau Orang yang Berkurban?

by Syahroni Nur Wachid
Senin 3 Juni 2024 | 09:19
915

Ilustrasi freepik.com premium. Larangan Potong Kuku dan Rambut, untuk Hewan Kurban atau Orang yang Berkurban?...

Hukum Membagikan Daging Kurban untuk Non-Muslim

Hukum Membagikan Daging Kurban untuk Non-Muslim

by Syahroni Nur Wachid
Minggu 2 Juni 2024 | 06:02
115

Ilustrasi freepik.com premium. Hukum Membagikan Daging Kurban untuk Non-Muslim Hukum Membagikan Daging Kurban untuk Non-Muslim:...

Adakah Puasa Sunnah Tarwiyah 8 Dzulhijjah?

Adakah Puasa Sunnah Tarwiyah 8 Dzulhijjah?

by Syahroni Nur Wachid
Sabtu 1 Juni 2024 | 08:40
96

Ilustrasi freepik.com premium. Adakah Puasa Sunnah Tarwiyah 8 Dzulhijjah? Adakah Puasa Sunnah Tarwiyah 8 Dzulhijjah?...

Meniatkan Kurban untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Bolehkah?

Meniatkan Kurban untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Bolehkah?

by Syahroni Nur Wachid
Kamis 30 Mei 2024 | 05:29
720

Ilustrasi freepik.com premium. Meniatkan Kurban untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Bolehkah? Meniatkan Kurban untuk...

Bolehkah Menyatukan Kurban dengan Akikah

Bolehkah Menyatukan Kurban dengan Akikah

by Syahroni Nur Wachid
Selasa 28 Mei 2024 | 06:15
258

Bolehkah Menyatukan Kurban dengan Akikah (Ilustrasi freepik.com premium) Bolehkah Menyatukan Kurban dengan Akikah; Oleh Ustadzah Ain Nurwindasari, Alumnus Pendidikan Ulama Tarjih...

Populer Hari Ini

  • Hukum Selamatan Orang Meninggal Dijadikan Satu dengan Aqiqah

    Hukum Selamatan Orang Meninggal Dijadikan Satu dengan Aqiqah

    1156 shares
    Share 462 Tweet 289
  • Mengapa Penguasa Mesir Era Nabi Yusuf Tidak Disebut Firaun?

    83 shares
    Share 33 Tweet 21
  • Ungkapan tentang Memuliakan Wanita Ini Hadits atau Bukan?

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Suami Mementingkan Ibu daripada Istri

    440 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Doa setelah Makan yang Populer Ini Ternyata Haditsnya Dhaif

    332 shares
    Share 133 Tweet 83

Recent News

Pengembangan Manhaj Tarjih Dalam Konteks  Masyarakat Indonesia yang Multikultur

Pengembangan Manhaj Tarjih Dalam Konteks  Masyarakat Indonesia yang Multikultur

Kamis 15 Mei 2025 | 20:38
77

Kehendak Allah Lebih Baik

Rabu 23 April 2025 | 08:06
402
Khutbah Idul Fitri 1446 H

Khutbah Idul Fitri 1446 H

Senin 31 Maret 2025 | 01:00
127
Tawhid Tiga Lapis Dhamir

Tawhid Tiga Lapis Dhamir

Kamis 13 Februari 2025 | 06:37
193
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Mau Usaha Kerudung tapi Pinjam Uang Berbunga ke Koperasi, Bolehkah?

Kirim Pahala untuk Orang Meninggal, Bisa Sampai?

Jumat 18 Agustus 2023 | 23:07
idul adha

Idul Adha 1445H di Indonesia, Mengapa Berbeda dengan Arab Saudi?

Minggu 9 Juni 2024 | 15:20

Manhaj Muhammadiyah Manhaj Salaf

Rabu 6 September 2023 | 21:30
Hukum Musik dan Nyanyian

Hukum Musik dan Nyanyian

Jumat 17 Mei 2024 | 09:14
Amalan agar Dimudahkan Jodoh

Amalan agar Dimudahkan Jodoh

Mau Usaha Kerudung tapi Pinjam Uang Berbunga ke Koperasi, Bolehkah?

Mau Usaha Kerudung tapi Pinjam Uang Berbunga ke Koperasi, Bolehkah?

Mau Usaha Kerudung tapi Pinjam Uang Berbunga ke Koperasi, Bolehkah?

Orang Tua Berkata-kata Tidak Baik

Mau Usaha Kerudung tapi Pinjam Uang Berbunga ke Koperasi, Bolehkah?

Menghadapi Gendam Penipuan

Pengembangan Manhaj Tarjih Dalam Konteks  Masyarakat Indonesia yang Multikultur

Pengembangan Manhaj Tarjih Dalam Konteks  Masyarakat Indonesia yang Multikultur

Kamis 15 Mei 2025 | 20:38

Kehendak Allah Lebih Baik

Rabu 23 April 2025 | 08:06
Khutbah Idul Fitri 1446 H

Khutbah Idul Fitri 1446 H

Senin 31 Maret 2025 | 01:00
Tawhid Tiga Lapis Dhamir

Tawhid Tiga Lapis Dhamir

Kamis 13 Februari 2025 | 06:37

Hubungi Kami

Tarjih Jawa Timur

Tarjih Jawa Timur

Whatsapp : 0858-5961-4001
Email : pwmujatim@gmail.com

© 2023 Pimpinan Wilayah Jawa Timur

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Al-Quran
  • Kajian Hadits
  • Tanya Jawab
  • Akidah
  • Waris
  • HPT
  • Fatwa
  • Hisab dan Falak

© 2023 Pimpinan Wilayah Jawa Timur

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In